GURINDAM: GUGUR TERENDAM DENDAM
ISTRI IDAMAN
Damba kasih
istri idaman
Penuhkan kasih
kesabaran
Dia adalah
sebaik pakaian
Di rumah istri
di jalan kawan
Istri itu
penyejuk mata
Penawar gundah
kabar derita
Senyumnya riang
berbagi cerita
Dia hadir
bersama cinta
Kehadirannya
penajam fikiran
Di waktu buntu penunjuk jalan
Di waktu buntu penunjuk jalan
Salah kata
suami dia betulkan
Nasehat baik
suami ia amalkan
Dialah
pengingat kala suami lupa
Wajahnya cerah
serinya rupa
Penghibur di
waktu sunyi menerpa
Terasa indah
walau kedana-papa
Istri ibarat
tulang rusuk kiri
Dekat ke hati
cinta diberi
Dekat ke tangan
perisai diri
Lemah-lembutlah
bila memberi
Jangan cintai
dia apa adanya
Cintailah ia
rubah buruknya
Terimalah dia
apa adanya
Terimalah
segala sifat bawaannya
Istri ibarat
kaca berdebu
Bersihkan
padanya noda kelabu
Lemah lembutmu
utamakan itu
Semoga kekal
sepanjang waktu
SEANDAINYA KAU
DI SAMPING KAMI
Andaikan engkau
di samping kami
Betapa indahnya
hidup di dunia ini
Menatap indah
wajahmu setiap hari
Mendengar
sabdamu malam ke pagi
Kami tumpahkan
air mata
Mengharu-biru
pancaran cinta
Layakkah kami
merindukan baginda
Sedangkan hati
kami sering berdusta
Ingin kami
kecup tangan sucimu
Dengar sabdamu
tiada jemu
Rindu kami
ingin bertemu
Adakah kami
seistimewa tamu
KESETIAAN
Kepada Rasul
belajar setia
Sepanjang hayat
dan usia
Walau hadijah
telah tiada
Tak terpadamkan
bara cintanya
Hingga bulan
tahun berganti
Rasulullah pun
menikah lagi
Tetapi jauh di
lubuk hati
Hadijah ratu
bidadari
Hadijah beriman
kepada Rasul
Disaat yang
lain banyak bahalul
Hadijah
membenarkan perkataan rasul
Walau mereka
menolak yang betul
Seharusnya
begitulah hati kita
Merawat
pasangan sepenuh cinta
Tak beralih
pada yang lainnya
Setia sampai
penghujung masa
Suami pulang
bekal dibawa
Dari kenduri
hajatan tetangga
Tak rela makan
seorang saja
Teringat
senyuman anak istrinya
Yang istri pula
duduk menanti
Sabar menanti
pulang suami
Walau tertidur
atas kerusi
Setianya tetap
teguh terpatri
KETENTRAMAN
HATI
Rumah kita
adalah surga
Bila pandai
merawatnya
Tumbuh harum
bunga-bunga
Membuat rindu
pulang segera
Kalau tuan
lelah bekerja
Rumah itu obat
penatnya
Mari pulang
rayakan cinta
Oleh-oleh
jangan dilupa
Hati juga rumah
manusia
Bila kotor
janganlah leka
Bersihkan dia
dengan segera
Sabar dan
sholat itu caranya
SAAT MERINDU
Wahai adik
duduk termangu
Sebab
bertandang saat menuggu
Bagai dikata
rindu mengganggu
Semoga syair
dapat digugu
Kala rindu
kerap bertandang
Kekasih hati
tak kunjung pulang
Gundah hati
bukan kepalang
Ditunjuk ajar
ia meradang
Merindu itu
boleh sahaja
Asal tidak
merusak raga
Sucinya jiwa
mesti dijaga
Imannya bersih
kuat membaja
Merindu itu
tiada mengapa
Asal marwah
sempurna rupa
Bila nanti
waktunya tiba
Allah izinkan
bertemu jumpa
Waktu merindu
sering tak tentu
Perkara zikir
jadi penentu
Jiwa yang indah
pasti menyatu
Bagai serasi
dua belah sepatu
Wahai perindu
di atas dipan
Al-Qur’an itu
jadikan teman
Agar rindumu
penuh kesadaran
Sertakan Allah
dalam harapan
Kalau rindu tak
kunjung usai
Coba teriak
tatkala badai
Agar tak
seorang pun mendengar rinai
Air matamu yang
jatuh berderai
Cukup rindu
kita yang tahu
Pada Allah kita
mengadu
Curahkanlah
tangisan sendu
Surga-Nya kelak
marwah perindu
Mari kita
tuntaskan gundah
Caci hamun tak
boleh tumpah
Alamat tumbuh
di hati barah
Wajah merengut
hilanglah cerah
Walau resah
bukan kepalang
Patah satu
tumbuh berbilang
Kekasih hati
kasihkan orang
Mengapa pula
masih dikenang?
Kalau kain
lepas di tangan
Kain lepas di
kenang jangan
Sudah disimpan
si orang depan
Hati yang luka
sembuh perlahan
Kalau hilang
kasih lama
Cari lain
sanggup bersama
Patah hati
boleh menjelma
Asal tidak
berlarut lama
Kalau tuan
sedang merindu
Di Padang
ilalang lari beradu
Menangis di
sana tersedu-sedu
Agar tak seorang
tahu-menahu
Kalau merindu
hatinya tuan
Menangislah
dalam derasnya hujan
Berlarilah
dalam gemelebat hutan
Sayu merindu
mampu mereka telan
Ungkapkan rindu
pada Ilahi
Luputkan jalang
nafsu birahi
Aqidah akhlak
sama benahi
Barulah tanda
surga di dahi
Itu dia perkara
rindu
Hanya Allah
tempat mengadu
Dalam dunia
berwajah sendu
Baik dan buruk
sering beradu.
Dalam taman
para perindu
Doa-doa jumpa
beradu
Walau waktunya
lama berwindu
Sanggup
menunggu telan mengkudu
Rindu adalah
perasaan
Bersamanya
bukan kemalangan
Tetapi memberi
kesadaran
bahwa sabar
mendapat keberkahan.
Telah lama rindu terkapar
Dari rindu yang benar
Begitu lama rindu menyamar
Dalam merdu alunan sitar
Telah lama rindu terbiar
Di padang dosa ia terlantar
Di lautan noda ia tercemar
Hanya Allah tempat bersandar
Tanjungpinang, 4 April 2016
BILA RINDU
TELAH BERBUAH
Mari-kemari
simaklah kisah
Kisah tauladan
jiwa tergugah
Kisah berasal
negeri Kufah
Semoga kita
beroleh hikmah
Alkisah seorang
pemuda rupawan
Indah bahasa budi
menawan
Rajin ibadah
prilakunya sopan
Dapat kiranya
diambil tauladan
Suatu hari
pergi berkunjung
Pergi
berkunjung ke sebuah kampung
Tempatnya Bani
An-Nakha’ bernaung
Kala hujan
tempat berlindung
Di kampung itu
ia melihat
Gadis nan
cantik hatinya tertambat
Pandangan
mereka saling terpikat
luahkan rasa
belumlah sempat
Tersebab rindu tidak tertahan
Seseorang di kirim menjadi utusan
Maksud hati sudah disampaikan
Aduhai pedih mendengar jawaban
Kabar didengar dari sang Ayah
Bahwa Bunganya telah dikhitbah
Cintanya besar dirundung gundah
Walau demikian tiada berubah
Cinta keduanya tak kunjung padam
kian berkobar semakin dalam
terbayang-bayang siang dan malam
selalu terang walau mentari tenggelam
sang gadis hendak mengadu
surat dikirim utusan rindu
surat berisi rayuan merdu
baik dan buruk jelas beradu
“Aku pahami cintamu itu
Di hatimu akulah ratu
Bila kiranya engkau setuju
Mari kita bersiasat jitu”
Bila saja engkau mau
Aku akan datang padamu
Atau mempermudah jalan bagimu
Bawalah aku kita menyatu
Melalui seorang utusan
Pemuda itu memberi jawaban
Menolak lembut dua pilihan
Perkara iman bukan mainan
Duhai dinda harapan kanda
Dimanakah letak Allah berada
Tersebab cinta jangan binasa
Simaklah firman Allah yang Esa
''Sesungguhnya
aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan
menimpaku pada hari yang besar. (Yunus: 15).
Pada api yang terus berkobar
takutkan jasad hangus terbakar
azabnya allah jangan dicabar
semua aib mudah terbongkar
bagai lembut sutra membelai
mendengar itu hatinya terkulai
segala fiil kerjaan lalai
ia tinggalkan ia cerai
segala hal perkara buruk
ia tinggalkan ibadahnya khusyuk
walau sudah sedemikian suluk
tetap rindunya tak kunjung lapuk
karena rindu begitu dalam
tubuh si gadis susut menyuram
hingga magrib menyulam malam
ajalnya datang diam-diam
pemuda itu sering bertandang
ziarah kubur sehingga petang
di atas makam cinta nan malang
dalam doa mereka bersembang
pemuda tidur didekap sepi
tidur mendapat si bunga mimpi
mimpi berjumpa kekasih hati
kekasih jelita berbaju rapi
“Apa kabarmu duhai kekasih?
Masihkah rindumu berbuah perih?
Jawablah aku perlahan lirih
Rinduku padamu kian tertatih.
Duhai kawan bijak laksana
Mari perhatikan apa jawabnya:
“Wahai pemuda yang bertanya
cintamu agung pendar cahaya
sebuah cinta indah menyala
menggiring aku menuju surga”
kini aku kekal di surga
tempat nikmat tiada duga
segala pinta isinya ada
tiada rusak segala benda
pemuda itu dalam mimpinya
bahwa dia masih mengingatnya
berharap ia sang gadis pun sama
tiada berkurang tetap cintanya
sang gadis menyampaikan
tak lupa pula ia berpesan
agar kita
dipertemukan
bersunguhlah dalam amalan
bersungguhlah dalam ibadah
agar pertemuan semakin mudah
bertemu kita di pintu Jannah
musnahlah segala dunia fitnah
Si Pemuda bertanya:
“Kapan aku bisa melihatmu
bila waktu kita bertemu
bolehkah aku datang bertamu
siapkah engkau duduk menjamu?”
Jawab si
wanita:
“Tak lama lagi kita bertemu
menuntaskan segala rindu
mengobati semua jemu
di surga tempat
kita berpadu”
Tujuh hari setelah mimpi itu
si pemuda dipanggil menuju
Allah yang Maha Satu
mengenakan seindah-indah Baju.
Tanjungpinang, 5 April 2016
PERIHAL
MUSLIMAH
:
QS. An Nisa : 3
padamu Allah
sampaikan cinta
dalam hatimu Rasulullah Bertakhta
dalam hatimu Rasulullah Bertakhta
syahid di jalan
Allah adalah cita
dialah
sebaik-baik wanita
wahai muslimah berbahagialah
wahai muslimah berbahagialah
kau telah lahir
dari rahim yang berkah
Rahim Islam
yang membuatmu berserah
Pada kebenaran
Al-Qur’an dan juga sunnah
Padamu Telah
Allah berkahi
dengan ilmu engkau dicurahi
rasa kasih rendah hati
dengan ilmu engkau dicurahi
rasa kasih rendah hati
Jadilah engkau
wanita sejati
busanamu menutup rapi
aurat kau lindungi dari api
busanamu menutup rapi
aurat kau lindungi dari api
Keindahan alami
tak bertepi
Dosa-dosamu
tertawan sepi
duhai muslimah harapan Islam
gibah dan
namimah engkau diam
engkau bangun disepertiga malam
engkau bangun disepertiga malam
tahajud mengaji
orang terpejam
wahai muslimah penyejut hati
hawa nafsu
mudah terhenti
memandangmu contoh sejati
memandangmu contoh sejati
sopan santun
budi pekerti
tutur katamu penuh hikmah
selalu kau junjung tinggi marwah
pandangan buruk
lelaki engkau cegah
pakaianmu rapi
menurut sunnah
sholat yang
lima engkau terapkan
puasa sunnah
sering kau amalkan
kepada suami
engkau sopan
maka surgalah
tempat sepadan.
PERIHAL KASIH
Perihal apa
yang sering diabaikan
Adalah kasih
dalam perasaan
Bila kasih
sering disiakan
Menyesal tak
sudah berdatangan
Semua kenangan
terasa berarti
Bila seseorang
telah pun pergi
Bila orang
merajuk jauh
Kehilangan jua
menyiksa tubuh
Seringnya istri
meratap duka
Mengenang dosa
pada suaminya
Kala bersama
sering bergaduh
Ketika
ditinggal perih mengaduh
Kasih sayang
teramat penting
Bagi manusia
hidup berdamping
Mengapa manusia
sering leka
Memberi kasih
kepada sesama
Anak-anak pada
gurunya
Sekarang lupa
menegur sapa
Guru pula pada
muridnya
Suri tauladan
hilang indahnya
Dalam keluarga
banyak kekerasan
suami pemarah ringan tangan
Ibu pula
mulutnya pedas
maki dan hamun
mudah terlepas
pernikahan itu
ikatan nan kuat
saksinya Allah
jua malaikat
anak itu
permata kasih
tanggung
jawabnya akan ditagih
anak jangan
disia-siakan
ketika tua
menyusah badan
anak permata
ayah dan bunda
mahal harganya
tak padan benda
duka dan
bahagia bersama-sama
kokohlah kasih
berbunga mesra
banyak cara ungkapkan kasih
umpama senyum
pengobat perih
nabi pandai
mencurah kasih
pada apapun tak
pilih-pilih
banyak cara
ungkapkan kasih
tatapan mesra,
bekerja gigih
betapa indahnya
hidup di dunia
pabila kasih
menghiasinya
barangsiapa
hilang kasihnya
langit pun akan
menghukumnya
kasih Tuhan
tiada bertepi
sayang Tuhan
janjinya pasti.
PERIHAL
PASANGAN
Duhai Tuhan yang maha suci
telah Kau cipta belahan hati
duhai Tuhan yang maha Indah
lerailah sudah segala gundah
segala yang tumbuh di muka bumi
adalah karunia berkah ilahi
seringnya pasanganmu itu
tak jauh dari rupa kelakumu
kalau kebaikan
jadi tradisi
besar harapan begitulah istri
kalau perangai buruk adanya
begitulah suamimu kurik akhlaknya
bila yang baik berjodoh buruk
itulah ujian jangan mengamuk
seseorang yang ditakdirkan bersama
rupa dan sifat terkadang serupa
persamaan atau perbedaan
kedua-duanya
bisa picu perceraian
kalau pasangan banyak persamaan
mudahnya menjalin kekompakan
bila suami banyak berbeda dengan istri
saling melengkapi dan salinglah mengisi
PERIHAL
KENANGAN
Barangsiapa
diberi penyejuk mata
Jagalah ia
sepenuh jiwa dan raga
Kalau bapak
memberi tauladan
Terpatrilah
hingga masa hadapan
Kalau ibu
kasihnya bercukupan
Besarnya kelak
selalu membahagiakan
Pikiran anak
ketika dewasa
Dipenuhi
kenangan semasa kecilnya
Jikalau ayah
memberi kenangan indah
Setelah dewasa
anak membalas hadiah
Ibu merawat
bunga di benak anak
Mekar mewangi
dewasa kelak
Anak-anak
mencintai pelukan
Ayah dan ibu
panjangkanlah lengan
PANTUN
KEHIDUPAN
dalam
dada hampa bernaung
duduk
melamun di tepi tingkap
jaket
dan gigil selalu merenung
mengapa
pagi datang sekejap
jambu
matang cuma pelengkap
buah
kates dibagi belah
embun
datang cuma sekejap
setelah
menetes tak lagi indah
cermai
beserak gugur ditangkap
buat
manisan raya menjelma
ada
tirai di balik tingkap
halangi
jeling intai purnama
jangan
kira tak ada buaya
danau
yang tenang tak berkocak
perahu
dan kiau selalu bertanya
makna
apa deburan ombak
nelayan
pulang membawa kurau
hendak
di jual ke kedai depan
dunia
tempat bersenda gurau
terlampau
hanyut tersesat badan
ke
balai membawa pelam
pelam
di makan bawah beringin
alamat
bahtera akan karam
bila
nahkoda tak paham angin
0 komentar:
Posting Komentar