Bersamamu Ingin Kulakukan Apapun Yang Tuhan Mau

Sabtu, 21 Januari 2017

GURINDAM: GUGUR TERENDAM DENDAM



ISTRI IDAMAN

Damba kasih istri idaman
Penuhkan kasih kesabaran
Dia adalah sebaik pakaian
Di rumah istri di jalan kawan

Istri itu penyejuk mata
Penawar gundah kabar derita
Senyumnya riang berbagi cerita
Dia hadir bersama cinta

Kehadirannya penajam fikiran
Di waktu buntu penunjuk jalan
Salah kata suami dia betulkan
Nasehat baik suami ia amalkan

Dialah pengingat kala suami lupa
Wajahnya cerah serinya rupa
Penghibur di waktu sunyi menerpa
Terasa indah walau kedana-papa

Istri ibarat tulang rusuk kiri
Dekat ke hati cinta diberi
Dekat ke tangan perisai diri
Lemah-lembutlah bila memberi

Jangan cintai dia apa adanya
Cintailah ia rubah buruknya
Terimalah dia apa adanya
Terimalah segala sifat bawaannya

Istri ibarat kaca berdebu
Bersihkan padanya noda kelabu
Lemah lembutmu utamakan itu
Semoga kekal sepanjang waktu



SEANDAINYA KAU DI SAMPING KAMI


Andaikan engkau di samping kami
Betapa indahnya hidup di dunia ini
Menatap indah wajahmu setiap hari
Mendengar sabdamu malam ke pagi

Kami tumpahkan air mata
Mengharu-biru pancaran cinta
Layakkah kami merindukan baginda
Sedangkan hati kami sering berdusta

Ingin kami kecup tangan sucimu
Dengar sabdamu tiada jemu
Rindu kami ingin bertemu
Adakah kami seistimewa tamu





KESETIAAN

Kepada Rasul belajar setia
Sepanjang hayat dan usia
Walau hadijah telah tiada
Tak terpadamkan bara cintanya

Hingga bulan tahun berganti
Rasulullah pun menikah lagi
Tetapi jauh di lubuk hati
Hadijah ratu bidadari

Hadijah beriman kepada Rasul
Disaat yang lain banyak bahalul
Hadijah membenarkan perkataan rasul
Walau mereka menolak yang betul

Seharusnya begitulah hati kita
Merawat pasangan sepenuh cinta
Tak beralih pada yang lainnya
Setia sampai penghujung masa

Suami pulang bekal dibawa
Dari kenduri hajatan tetangga
Tak rela makan seorang saja
Teringat senyuman anak istrinya

Yang istri pula duduk menanti
Sabar menanti pulang suami
Walau tertidur atas kerusi
Setianya tetap teguh terpatri




KETENTRAMAN HATI

Rumah kita adalah surga
Bila pandai merawatnya
Tumbuh harum bunga-bunga
Membuat rindu pulang segera

Kalau tuan lelah bekerja
Rumah itu obat penatnya
Mari pulang rayakan cinta
Oleh-oleh jangan dilupa

Hati juga rumah manusia
Bila kotor janganlah leka
Bersihkan dia dengan segera
Sabar dan sholat itu caranya








SAAT MERINDU

Wahai adik duduk termangu
Sebab bertandang saat menuggu
Bagai dikata rindu mengganggu
Semoga syair dapat digugu

Kala rindu kerap bertandang
Kekasih hati tak kunjung pulang
Gundah hati bukan kepalang
Ditunjuk ajar ia meradang

Merindu itu boleh sahaja
Asal tidak merusak raga
Sucinya jiwa mesti dijaga
Imannya bersih kuat membaja

Merindu itu tiada mengapa
Asal marwah sempurna rupa
Bila nanti waktunya tiba
Allah izinkan bertemu jumpa

Waktu merindu sering tak tentu
Perkara zikir jadi penentu
Jiwa yang indah pasti menyatu
Bagai serasi dua belah sepatu

Wahai perindu di atas dipan
Al-Qur’an itu jadikan teman
Agar rindumu penuh kesadaran
Sertakan Allah dalam harapan

Kalau rindu tak kunjung usai
Coba teriak tatkala badai
Agar tak seorang pun mendengar rinai
Air matamu yang jatuh berderai

Cukup rindu kita yang tahu
Pada Allah kita mengadu
Curahkanlah tangisan sendu
Surga-Nya kelak marwah perindu

Mari kita tuntaskan gundah
Caci hamun tak boleh tumpah
Alamat tumbuh di hati barah
Wajah merengut hilanglah cerah

Walau resah bukan kepalang
Patah satu tumbuh berbilang
Kekasih hati kasihkan orang
Mengapa pula masih dikenang?

Kalau kain lepas di tangan
Kain lepas di kenang jangan
Sudah disimpan si orang depan
Hati yang luka sembuh perlahan

Kalau hilang kasih lama
Cari lain sanggup bersama
Patah hati boleh menjelma
Asal tidak berlarut lama

Kalau tuan sedang merindu
Di Padang ilalang lari beradu
Menangis di sana tersedu-sedu
Agar tak seorang tahu-menahu

Kalau merindu hatinya tuan
Menangislah dalam derasnya hujan
Berlarilah dalam gemelebat hutan
Sayu merindu mampu mereka telan

Ungkapkan rindu pada Ilahi
Luputkan jalang nafsu birahi
Aqidah akhlak sama benahi
Barulah tanda surga di dahi

Itu dia perkara rindu
Hanya Allah tempat mengadu
Dalam dunia berwajah sendu
Baik dan buruk sering beradu.

Dalam taman para perindu
Doa-doa jumpa beradu
Walau waktunya lama berwindu
Sanggup menunggu telan mengkudu

Rindu adalah perasaan
Bersamanya bukan kemalangan
Tetapi memberi kesadaran
bahwa sabar mendapat keberkahan.


Telah lama rindu terkapar
Dari rindu yang benar
Begitu lama rindu menyamar
Dalam merdu alunan sitar

Telah lama rindu terbiar
Di padang dosa ia terlantar
Di lautan noda ia tercemar
Hanya Allah tempat bersandar



Tanjungpinang, 4 April 2016




 BILA RINDU TELAH BERBUAH

Mari-kemari simaklah kisah
Kisah tauladan jiwa tergugah
Kisah berasal negeri Kufah
Semoga kita beroleh hikmah

Alkisah seorang pemuda rupawan
Indah bahasa budi menawan
Rajin ibadah prilakunya sopan
Dapat kiranya diambil tauladan

Suatu hari pergi berkunjung
Pergi berkunjung ke sebuah kampung
Tempatnya Bani An-Nakha’ bernaung
Kala hujan tempat berlindung

Di kampung itu ia melihat
Gadis nan cantik hatinya tertambat
Pandangan mereka saling terpikat
luahkan rasa belumlah sempat

Tersebab rindu tidak tertahan
Seseorang di kirim menjadi utusan
Maksud hati sudah disampaikan
Aduhai pedih mendengar jawaban

Kabar didengar dari sang Ayah
Bahwa Bunganya telah dikhitbah
Cintanya besar dirundung gundah
Walau demikian tiada berubah

Cinta keduanya tak kunjung padam
kian berkobar semakin dalam
terbayang-bayang siang dan malam
selalu terang walau mentari tenggelam

sang gadis hendak mengadu
surat dikirim utusan rindu
surat berisi rayuan merdu
baik dan buruk jelas beradu

“Aku pahami cintamu itu
Di hatimu akulah ratu
Bila kiranya engkau setuju
Mari kita bersiasat jitu”

Bila saja engkau mau
Aku akan datang padamu
Atau mempermudah jalan bagimu
Bawalah aku kita menyatu

Melalui seorang utusan
Pemuda itu memberi jawaban
Menolak lembut dua pilihan
Perkara iman bukan mainan

Duhai dinda harapan kanda
Dimanakah letak Allah berada
Tersebab cinta jangan binasa
Simaklah firman Allah yang Esa
''Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. (Yunus: 15).

Pada api yang terus berkobar
takutkan jasad hangus terbakar
azabnya allah jangan dicabar
semua aib mudah terbongkar

bagai lembut sutra membelai
mendengar itu hatinya terkulai
segala fiil kerjaan lalai
ia tinggalkan ia cerai

segala hal perkara buruk
ia tinggalkan ibadahnya khusyuk
walau sudah sedemikian suluk
tetap rindunya tak kunjung lapuk

karena rindu begitu dalam
tubuh si gadis susut menyuram
hingga magrib menyulam malam
ajalnya datang diam-diam

pemuda itu sering bertandang
ziarah kubur sehingga petang
di atas makam cinta nan malang
dalam doa mereka bersembang

pemuda tidur didekap sepi
tidur mendapat si bunga mimpi
mimpi berjumpa kekasih hati
kekasih jelita berbaju rapi

“Apa kabarmu duhai kekasih?
Masihkah rindumu berbuah perih?
Jawablah aku perlahan lirih
Rinduku padamu kian tertatih.

Duhai kawan bijak laksana
Mari perhatikan apa jawabnya:

“Wahai pemuda yang bertanya
cintamu agung pendar cahaya
sebuah cinta indah menyala
menggiring aku menuju surga”

kini aku kekal di surga
tempat nikmat tiada duga
segala pinta isinya ada
tiada rusak segala benda

pemuda itu dalam mimpinya
bahwa dia masih mengingatnya
berharap ia sang gadis pun sama
tiada berkurang tetap cintanya

sang gadis menyampaikan
tak lupa pula ia berpesan
agar kita  dipertemukan
bersunguhlah dalam amalan

bersungguhlah dalam ibadah
agar pertemuan semakin mudah
bertemu kita di pintu Jannah
musnahlah segala dunia fitnah

Si Pemuda bertanya:
“Kapan aku bisa melihatmu
bila waktu kita bertemu
bolehkah aku datang bertamu
siapkah engkau duduk menjamu?”

 Jawab si wanita:
“Tak lama lagi kita bertemu
menuntaskan segala rindu
mengobati semua jemu
di surga tempat  kita berpadu”

Tujuh hari setelah mimpi itu
si pemuda dipanggil menuju
Allah yang Maha Satu
mengenakan seindah-indah Baju.
            Tanjungpinang, 5 April 2016





PERIHAL MUSLIMAH
                                    : QS. An Nisa : 3

padamu Allah sampaikan cinta
dalam hatimu Rasulullah Bertakhta
syahid di jalan Allah adalah cita
dialah sebaik-baik wanita

wahai muslimah berbahagialah
kau telah lahir dari rahim yang berkah
Rahim Islam yang membuatmu berserah
Pada kebenaran Al-Qur’an dan juga sunnah

Padamu Telah Allah berkahi
dengan ilmu engkau dicurahi
rasa kasih rendah hati
Jadilah engkau wanita sejati

busanamu menutup rapi
aurat kau lindungi dari api
Keindahan alami tak bertepi
Dosa-dosamu tertawan sepi

duhai muslimah harapan Islam
gibah dan namimah engkau diam
engkau bangun disepertiga malam
tahajud mengaji orang terpejam

wahai muslimah penyejut hati
hawa nafsu mudah terhenti
memandangmu contoh sejati
sopan santun budi pekerti

tutur katamu penuh hikmah
selalu kau junjung tinggi marwah
pandangan buruk lelaki engkau cegah
pakaianmu rapi menurut sunnah

sholat yang lima engkau terapkan
puasa sunnah sering kau amalkan
kepada suami engkau sopan
maka surgalah tempat sepadan.




















PERIHAL KASIH

Perihal apa yang sering diabaikan
Adalah kasih dalam perasaan

Bila kasih sering disiakan
Menyesal tak sudah berdatangan

Semua kenangan terasa berarti
Bila seseorang telah pun pergi

Bila orang merajuk jauh
Kehilangan jua menyiksa tubuh

Seringnya istri meratap duka
Mengenang dosa pada suaminya

Kala bersama sering bergaduh
Ketika ditinggal perih mengaduh

Kasih sayang teramat penting
Bagi manusia hidup berdamping

Mengapa manusia sering leka
Memberi kasih kepada sesama

Anak-anak pada gurunya
Sekarang lupa menegur sapa

Guru pula pada muridnya
Suri tauladan hilang indahnya

Dalam keluarga banyak kekerasan
suami  pemarah ringan tangan

Ibu pula mulutnya pedas
maki dan hamun mudah terlepas

pernikahan itu ikatan nan kuat
saksinya Allah jua malaikat

anak itu permata kasih
tanggung jawabnya akan ditagih

anak jangan disia-siakan
ketika tua menyusah badan

anak permata ayah dan bunda
mahal harganya tak padan benda

duka dan bahagia bersama-sama
kokohlah kasih berbunga mesra

banyak  cara ungkapkan kasih
umpama senyum pengobat perih

nabi pandai mencurah kasih
pada apapun tak pilih-pilih

banyak cara ungkapkan kasih
tatapan mesra, bekerja gigih

betapa indahnya hidup di dunia
pabila kasih menghiasinya

barangsiapa hilang kasihnya
langit pun akan menghukumnya

kasih Tuhan tiada bertepi
sayang Tuhan janjinya pasti.















PERIHAL PASANGAN

Duhai Tuhan yang maha  suci
telah Kau cipta belahan  hati

duhai Tuhan yang maha Indah
lerailah sudah segala gundah

segala yang tumbuh di muka bumi
adalah karunia berkah ilahi

seringnya pasanganmu itu
tak jauh dari rupa kelakumu

kalau kebaikan  jadi  tradisi
besar harapan begitulah  istri

kalau perangai buruk adanya
begitulah suamimu  kurik akhlaknya

bila yang baik berjodoh buruk
itulah ujian jangan mengamuk

seseorang yang ditakdirkan bersama
rupa dan sifat terkadang serupa

persamaan atau perbedaan
kedua-duanya  bisa picu perceraian

kalau pasangan banyak persamaan
mudahnya menjalin kekompakan

bila suami banyak berbeda dengan istri
saling melengkapi dan salinglah mengisi


PERIHAL KENANGAN

Barangsiapa diberi penyejuk mata
Jagalah ia sepenuh jiwa dan raga

Kalau bapak memberi tauladan
Terpatrilah hingga masa hadapan

Kalau ibu kasihnya bercukupan
Besarnya kelak selalu membahagiakan

Pikiran anak ketika dewasa
Dipenuhi kenangan semasa kecilnya

Jikalau ayah memberi kenangan indah
Setelah dewasa anak membalas hadiah

Ibu merawat bunga di benak anak
Mekar mewangi dewasa kelak

Anak-anak mencintai pelukan
Ayah dan ibu panjangkanlah lengan





PANTUN KEHIDUPAN
            dalam dada hampa bernaung
duduk melamun di tepi tingkap
jaket dan gigil selalu merenung
mengapa pagi datang sekejap
jambu matang cuma pelengkap
buah kates dibagi belah
embun datang cuma sekejap                                     
setelah menetes tak lagi indah
cermai beserak gugur ditangkap
buat manisan raya menjelma
ada tirai di balik tingkap
halangi jeling intai purnama
jangan kira tak ada buaya
danau yang tenang tak berkocak
perahu dan kiau selalu bertanya
makna apa deburan ombak
nelayan pulang membawa kurau                    
hendak di jual ke kedai depan
dunia tempat bersenda gurau
terlampau hanyut tersesat badan
ke balai membawa pelam
pelam di makan bawah beringin
alamat bahtera akan karam
bila nahkoda tak paham angin

0 komentar:

Posting Komentar