AYSA
bukan aku tak menyadari
kau masih berjalan di belakangku
menapaki bekas jejak kakiku
di atas tumpukan putih salju
maka timbul niat isengku
untuk mengerjaimu
kutambahkan panjang langkah
kaki
tentu saja kaki mungilmu itu
harus melangkah lebih panjang
dari langkah normalmu
hingga kau oleng hampir saja terjatuh
kalau tidak kutahan, tubuhmu sudah rubuh
di atas
tumpukan putih salju, hati kita seketika membeku.
menahan
canggung perasaan tak menentu.
dan kini aku
menikahi kenangan itu
di setiap musim
dingin diriku
siapa lagi yang
mampu menjelma nyala
sehangat kau
dulu?
0 komentar:
Posting Komentar