Bersamamu Ingin Kulakukan Apapun Yang Tuhan Mau

Selasa, 24 Januari 2017

3 Rahasia Menulis Cerpen yang Bagus

Ada tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan karya cerPen yang bagus:

Memilih Tema

Tema yang bagus ialah tema yang tak terpikirkan oleh orang lain. Di sinilah kita dikatakan sebagai orang yang berhasil melakukan imajinasi, mampu menghadirkan apa yang belum pernah dihadirkan orang lain, mampu menyajikan sesuatu dalam sudut pandang yang berbeda. Tema tentang kuliah, sekolah, di kampus, pacaran ABG dan seterusnya itu tema-tema biasa. Kenapa kita tak coba membuat cerpen tentang misalnya kisah seorang tukang jahit di istana presiden, kisah seorang petugas penembak mati kasus-kasus narkoba, kisah seorang istri pelaut di Selatpanjang yang selalu ditinggal suaminya, dan hal-hal lain yang belum pernah dipikirkan orang.

Memperindah deskripsi dan narasi

Sebelum menulis, ingat bahwa Anda akan menulis cerpen, bukan berita atau artikel. Cerpen ialah karya fiksi yang memberikan efek estetis bagi pembacanya. Jadi keindahan itu menjadi sesuatu yang penting untuk disampaikan. Caranya bagaimana? Pilihlah diksi, atau frasa atau kalimat yang indah. Sajikan dengan cara yang berbeda.
Misalnya, orang biasanya akan menulis ‘suatu hari’ pada awal kalimatnya, coba diganti menjadi ‘syahdan’. Akan terdengar lebih indah dan menarik.
Atau misalnya, ‘matahari terbit pagi itu’ kenapa tidak diganti dengan misalnya, ‘mentari merembasi pagi yang menguning. Dan sebagainya, masih banyak pilihan diksi, frasa atau kalimat indah yang bisa ditampilkan.

Lakukan eksplorasi lebih dalam

Eksplorasi, sajikan dengan detail setiap apa yang akan Anda tulis. Untuk bisa mengeksplorasi, maka Anda harus mengamati, melihat, memikirkan, membayangkan tentang sesuatu yang Anda tulis.

Contoh
Kita menuliskan, ‘hujan turun begitu deras’. Coba pikirkan seperti apa hujan yang turun deras itu, misalnya seperti garis. Maka kita bisa tuliskan, Hujan turun bergaris di wajahku. Lalu kita pikirkan lagi, seperti garis apa hujan itu, bagaimana bentuknya, dia akan mengenai apa saja.
Maka bisa kita tuliskan;
Hujan bergaris menyapu wajahku. Bening-bening yang membulir, meresapi pori-pori tubuhku yang kian ngilu. Dan seterusnya. Ada upaya menggali, melihat, membayangkan dan mengimajinasikan.

Oleh: Nafi’ah al-Ma’rab

0 komentar:

Posting Komentar