Bersamamu Ingin Kulakukan Apapun Yang Tuhan Mau

Bersamamu Ingin Kulakukan Apapun Yang Tuhan Mau

Selasa, 24 Januari 2017

MASIHKAH KITA INGIN



Tak ada lagi kesempatan yang bisa kita pinta ketika waktu enggan kembali untuk menghapus daftar panjang penyesalan. Sembunyi pun ikut berbunyi menolak kompromi untuk menutupi setiap jengkal penyangkalan diri dari takdir yang menepi menuju sepuhan warna magrib. Aroma tanah menyeruak seperti memberi pertanda bahwa tak ada lagi waktu untuk menampung basah mata air yang tertumpah, terbayang ketika itu kehidupan sesungguhnya akan dimulai, jarak yang jauh membuat bayangan kita lebih dahulu menyentuh sebuah padang yang seakan  tak tertempuh.

Pintu tertutup, tak ada lagi kunci yang bisa kita gunakan untuk membukanya, harapan-harapan layu di akar kekar kesombongan, walau tangan-tangan menadah hingga berdarah-darah, tetap saja kita tak mampu mengelak terpanggang resah. Semua orang menelan telanjang bekas sujud ketergesaan, maka sajadah yang terlipat lalai itu, tak mampu jua menjawab sampai bila debu menempelinya. Serupa debu kita, yang ringkih menebak masa, terlena dalam rengkuhan lumpur, terperanjat diperangkap kering, angan kita tiada daya dihembus angin, masihkah kita ingin?

Related Posts:

  • KHUTBAH PERPISAHAN Sabdamu cahaya matahari menembus celah-celah belukar kala pagi. Cahaya paling sejuk; batangan cemerlang dari awan ke gunung dan bukit berembun. Aku m… Read More
  • MENYIMAK TANGIS Hujan merekam rendam milimeter basah dalam ini tanah Ia simak setiap lembab doa tabah akar-akar tercerabut: hijau  selimut kabut. Di masa hada… Read More
  • PERTANYAAN UNTUK MENJAWAB SEBUAH PERTANYAAN Hanya dengan sebuah kesempatan, untuk mengerti derai duri penyesalan. Cukup dengan satu nyawa, manusia harus menghadapi ketanyaan arus kehidupan … Read More
  • ZAKIYAH NURMALA Gigimu sewarna fajar, renggang juga tanggal satu dua, sering manis dunia kau emut sesukanya, namun tatkala kau tersenyum segala ketaksempurnaan gigi … Read More
  • DISETIAP TEMPAT YANG PERNAH ADA KITA Di masa lalu, kita pernah berbicara tentang masa depan, lalu pembicaraan itu kita hapus dari jejaring sosial dengan ibu jari yang tak pernah tahu ras… Read More

0 komentar:

Posting Komentar