Bersamamu Ingin Kulakukan Apapun Yang Tuhan Mau

Selasa, 24 Januari 2017

REKAYASA IMAJINASI

Kebanyakan pengarang cerpen tidak membuat konsep terlebih dahulu, baru kemudian diketik rapi ia akan langsung menuliskan cerpennya sampai selesai. Paling-paling setelah selesai hanya ada koreksi, seandainya (siapa tahu) ada kesalahan ketik, meskipun sudah dikoreksi sambil jalan. Koreksian ini semakin tidak menjadi masalah berat lagi sejak komputer telah menggantikan peran mesin ketik.

Bagi orang yang terbiasa membuat konsep terlebih dahulu, baru kemudian mengetik rapi (biasanya bukan penulis prosa), menuliskan ide secara langsung merupakan hal yang istimewa di mAtanya. Karena itu sering datang pertanyaan kepada pengarang cerpen "Apakah Anda tidak menuliskan konsep terlebih dahulu?" bagi pengarang,pertanyaan itu sangat konyol,  karena baginya menulis cerpen berarti telah punya konsep di kepalanya. Untuk apa ditulis dua kali? Bukankah kalau seorang "pemburu" telah menemukan pelatuk senjatanya ia segera menembak

0 komentar:

Posting Komentar