Bersamamu Ingin Kulakukan Apapun Yang Tuhan Mau

Selasa, 24 Januari 2017

GAYA HAMSAD RANGKUTI MENULIS CERPEN

Penulis Cerpen dan novel serta pimpinan redaksi sastra dan budaya "Horison" ini adalah pengarang beraliran realis saja. Akan tetapi di balik kesederhanaan bahasanya, terselip humor-humor satire yang menggelitik dan daya kejut yang menyaran pembaca. Ide cerita dan latar serta persoalan yang sering diangkat Hamsad Rangkuti dalam cerpen-cerpennya adalah mengenai masyarakat golongan bawah. Bahasanya ringan, menggelitik dan tokoh-tokoh ceritanya digambarkan dengan gaya karikatur. Selalu ada hal-hal yang sumbang terjadi di tengah masyarakat seperti kekuasaan, materialisme, dan dekadensi moral, dikritiknya secara halus.

Dalam kumpulan cerpen Hamsad Rangkuti  Lukisan Perkawinan (Sinar Harapan, 1982) terlihat keistimewaan Hamsad dalam membangun plot cerita. Salah satu keistimewaan itu adalah kemampuan Hamsad menyuguhkan peristiwa-peristiwa aneh yang jarang dipikirkan orang, yang dialami oleh tokoh-tokoh ceritanya. Kritikus Yakob Sumarjo dalam,suatu ulasannya mengenai kumpulan cerpen Hamsad Rangkuti Lukisan Perkawinan antara lain mengatakan:

".... Harus diakui bahwa Hamsad Rangkuti bukanlah pengarang jenis hiburan yang karyanya bisa dibuang sehabis,membaca. Kekuatan Hamsad dalam mengamati dan menilai kelakuan manusia harus diakui sebagai matang." (Yakob Sumarjo dalam Horison no.4/1993, "Lukisan Perkawinan" Hamsad Rangkuti)

Salah satu cerpen Hamsad yang memberikan kesan mendalam adalah Putri Tukang Cukur. Dalam cerita ini, gadis yang membenci profesi ayahnya sebagai tukang cukur dan ingin menjadi istri pegawai negeri, dalam malam perkawinannya menemukan kenyataan bahwa suaminya memang pegawai negeri, tetapi pekerjaannya mencukur para pegawai di istana. Ketika pengantin putri itu menggugat, suaminya menjelaskan:
"Aku tidak ingin merusak impianmu. Lagi pula menurut perkiraanku, kau tentu tidak akan mengetahuinya. Aku hanya,ingin menjaga impianmu. Dan ku harap kau sudah terbangun dari tidurnya."

Pengakuan suaminya itu terlahir karena sebuah kado perkawinan yang mereka terima adalah seperangkat alat-alat cukur. Di sini kelihatan kematangan Hamsad dalam melihat sisi kehidupan yang kadang-kadang terkandung rasa humor yang dalam.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts